Senin, 31 Oktober 2022

Pembelajaran dengan Memanfaatkan Rumah Belajar

Pembelajaran Project Base Learning dengan Memanfaatkan Rumah Belajar dan PMM


Sahabat, selain tugas membuat Blog dan Berbagi bersama para pendidik, ada lagi kegiatan lain sebagai tugas akhir dari PembaTIK level 4 ini yaitu membuat Vlog. Vlog saya ambil pada tanggal 17 Oktober 2022 dengan materi Hemat Listrik Kelas VI SD Islam Terpadu Ukhuwah. Vlog yang saya buat bersama siswa dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas menggunakan model Project Base Learning dengan memanfaatkan Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Model ini sebagai salah satu bentuk pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi siswa agar semangat dalam belajar.

Sintaksnya adalah anak-anak dikelompokkan menjadi 5 kelompok. setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Langkah pertama adalah memberikan pertanyaan mendasar/pemantik untuk menarik perhatian siswa. Langkah kedua adalah menyimak video dari sumber belajar pusdatin kemdikbud RI. Langkah ketiga yaitu pengutan materi dan menyusun perencanaan dan desaign proyek poster. kemudian langkah ke empat yaitu pembuatan proyek tentang hemat listrik. Langkah ke lima yaitu guru memonitoring dan mengevaluasi hasil kerja siswa menggunaan bentuk assesment di aplikasi PMM. Langkah terakhir yaitu siswa meng-kampanyekan poster tersebut ke kelas lain.




Pembelajaran Problem Base Learning dengan Memanfaatkan Rumah Belajar


Salam Bapak/Ibu guru hebat, disini saya akan berbagi praktek baik dengan menggunakan model pembelajan PBL. Praktek baik ini saya lakukan di kelas VI Fatimah Binti Muhammad SD Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin. Materi yang diajarkan saat itu adalah Jenis-jenis adaptasi tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran problem base learning. dengan memanfaatkan sumber belajar. Model ini sebagai salah satu bentuk pembelajaran yang menyenangkan dan membantu siswa dalam penyelidikan di lingkungan sekitar sekolah.Sintaksnya adalah anak-anak dikelompokkan menjadi 5 kelompok. setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Langkah pertama adalah mengorientasikan siswa pada masalah yang ingin diselidiki. Langkah kedua yaitu Mengorganisasikan tugas belajar siswa. Langkah ke tiga yaitu membimbing penyelidikan siswa yang dilakukannya di luar kelas secara berkelompok. Langkah ke empat membimbing siswa dalam mengembangkan dan membuat lapotan hasil karya setelah penyelidikan selesai. Langkah yang terakhir yaitu mengevaluasi hasil kerja siswa di dalam kelas.


Jumat, 03 Maret 2017

Fisika:Konsep Cahaya



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Dalam memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar SD/MI, maka kami susun makalah dengan tema Pembelajaran Fisika Dasar SD/MI di MI ini dengan sebaik-baiknya. Kami bermaksud agar pembaca mengerti akan pembahasan yang akan kami sajikan ini. Dari keinginan itulah kami penulis membuat makalah ini semaksimal mungkin mulai dari Defenisi cahaya sampai dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh cahaya tersebut.
Materi ini menurut kami sangatlah penting untuk diajarkan, karena dengan diajarkannya materi ini akan memberikan wawasan kepada kita, baik untuk pembendaharaan pengetahuan diri kita pribadi maupun ketika kita akan menjadi seorang guru nanti, agar lebih mudah dalam mengajarkannya untuk anak-anak
B.  Rumusan Masalah
1.    Apa saja yang dimaksud dengan cahaya ?
2.    Apa saja sifat-sifat yang dimiliki oleh cahaya ?
C.  Tujuan Penulisan
1.    Memahami konsep cahaya
2.    Memahami sifat-sifat cahaya





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Cahaya
Secara fisik cahaya dapat berasal dari matahari, api, lampu dan benda benda berpijar lainnya[1]. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Yunus ayat 5 yang artinya :
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui (Q.S. Yunus: 5).
Berdasarlan ayat di atas dapat kita pahami bahwa cahaya yang ada di dunia ini jika telusuri hampir semuanya berasal dari energi matahari. Apakah itu dari energi fosil, energi angin, energi panas, maupun bentuk bentuk energi yang lainnya, namun pada akhirnya semua berasal dari Allah yang merupakan sumber utama cahaya atau cahaya di atas cahaya
Cahaya sering didefenisikan sebagai radiasi (energy) gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Di dalam kitab tafsir Qur’an Al-Mizan (As-sayyid Muhammad Husein at-tabatabai) nur atau cahaya adalah sesuatu yang tampak dengan sendirinya  dan juga yang lainnya bersifat sensual menjadi tampak. Adanya cahaya membuat kita dapat melihat benda di sekitar kita. Cahaya merambat lebih cepat daripada perambatan bunyi, yaitu merambat  300.000 km/detik.
Cahaya bukan merupakan fenomena aneh dalam kehidupan sehari-hari akan tetapi merupakan sesuatu yang sangat kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari dan sifat-sifat cahayalah yang membuat makhluk hidup merasa nyaman. Al-Qur’an surah An-nur ayat 35 menerangkan :
الله نُوْرُ السَمَوتِ والارْضِ ۚ مَثَلَ نُوْرِهِ كَمِشْكَوَةٍ فِيْهَا مِصْبَحٌا ۖ المِصْبَاحً فِي زُجَاحَةٍ  ۖالزجاحة كَانها كوكب درى يوقد مِنْ شَجَرَة مُبرَكة زيتونة لا شرقية وَلَا غربية يكاد زيتها يضىء وَلَوْ لَمْ تَمسَسْهُ نَارٌ ۚ نُوْرٌ عَلَى نُوْرٍ ۗ يَهدِى الله لِنُوْرِهِ مَن يَشَاء ۚ وَيَضْرِبُ الله الاْمْثَل لَلنَّاسِ ۗ والله بِكُلِ شَيْءٍ عَلِيْمً ﴿۳۵﴾
Artinya :
Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti  mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, yaitu pohon zaitun yamg tidak tumbuh di sebelah timur dan tidak pula di sebelah baratnya, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak tersentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis). Allah membimbing kepada cahaya-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah maha mengetahui atas segala sesuatu (QS An-nur: 35)
Pada ayat diatas dijelaskan lubang yang tidak tembus di atas (misykat) maksudnya ialah suatu lobang didinding rumah yang tidak tembus kesebelahnya, biasanya digunakan sebagai tempat lampu atau barang-barang lain.
Cahaya dalam surah An-nur disebutkan berlapis-lapis atau bertingkat, dalam ilmu fisika telah dimaklumi bahwa cahaya putih dari sinar matahari jika dilewatkan pada sebuah prisma, cahaya akan terurai berwarna-warni seperti pelangi.
B.     Sifat-sifat Cahaya
1.    Cahaya Merambat Lurus
Dalam surah An-nur ayat 35 sudah dijelaskan bahwa sifat dan rambatan cahaya tersebut dalam tafsir Al-Qur’an dapat diartikan sebagai cahaya petunjuk yang mengarahkan ke jalan yang lurus.
Kita ambil pembuktian dari ayat tersebut, misalnya saja seperti saat berjalan di kegelapan, kita memerlukan senter. Cahaya dari lampu senter arah rambatannya menurut garis lurus, atau ketika kita melihat cahaya matahari yang menerobos masuk melalui genting. Kedua hal tersebut membuktikan bahwa cahaya merambat lurus. Kegiatan yang dapat untuk membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah dengan menggunakan karton yang diberi lubang seperti gambar di samping. Ketika lobang karton disusun lurus kita dapat melihat cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang digeser kita tidak bisa lagi melihat cahaya tersebut. Sifat cahaya yang selalu merambat lurus ini dimanfaatkan manusia pada pembuatan lampu senter dan lampu kendaraan bermotor
2.    Cahaya dapat Menembus Benda Bening
Dalam surah An-nur ayat 35 juga sudah dijelaskan tentang sifat ini “yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti  mutiara
Terjemahan dari ayat ini menunjukkan bahwa benda bening dapat ditembus cahaya sehingga pelita yang ada di dalam dapat melihat cahaya yang ada di luar, karena sinar cahaya yang menembus benda tersebut.
Contohnya lagi seperti gelas berisi air jernih, dan plastik, jika dikenai cahaya, hampir semua sinar cahaya akan diteruskan. Benda-benda yang dapat di tembus cahaya disebut benda bening.
Bahan lain seperti kertas dan logam tidak dapat dilewati oleh cahaya.
Benda-benda yang tidak dapat ditembus cahaya disebut benda gelap. Kain dapat ditembus cahaya, tetapi tidak semua cahaya diteruskan. Cahaya hanya diteruskan sampai ke bagian belakang benda. Benda semacam ini disebut benda keruh.
3.    Cahaya dapat dipantulkan
Salah satu dari sifat gelombang cahaya adalah dapat dipantulkan, hal ini juga sudah dijelakan dalam surah An-nur ayat 35 “ Cahaya atas cahaya (berlapis-lapis)” dapat diartikan sebagai pantulan cahaya yang mengenai sebuah bidang sehingga menimbulkan sinar pantul.
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan juga merupakan proses terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Contoh lain peristiwa pemantulan cahaya adalah seperti saat kita bercermin. Bayangan tubuh kita akan terlihat di cermin, karena cahaya yang dipantulkan tubuh kita, saat mengenai permukaan cermin,  dipantulkan, atau dipancarkan kembali hingga masuk ke mata kita. Pemantulan pada cermin, termasuk pemantulan teratur. Pemantulan teratur terjadi pada benda yang permukaannya rata dan mengkilap atau licin. Pada benda semacam ini, cahaya dipantulkan dengan arah yang sejajar, sehingga dapat membentuk bayangan benda dengan sangat baik. Pada benda yang permukaannya tidak rata, cahaya yang datang dipantulkan dengan arah  yang tidak beraturan. Pemantulan semacam ini disebut pemantulan


4.    Cahaya dapat dibiaskan
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia dalam pembuatan berbagai alat optik. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal
Misalnya cahaya merambat dari air ke udara. Pembiasan cahaya sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. contohnya dasar kolam terlihat lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya. Gejala pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air. Pensil tersebut akan tampak patah
5.    Cahaya dapat diuraikan
Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya polikromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa komponen warna. Cahaya putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan lagi disebut cahaya monokromatik.  Cahaya putih dapat diuraikan. Saat melewati prisma, cahaya putih akan mengalami dispersi (penguraian).  Contoh peristiwa dispersi cahaya yang terjadi secara alami adalah peristiwa terbentuknya pelangi. Sifat-sifat cahaya  dapat dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai macam alat, diantaranya teleskop dan lup
 
     


BAB III
PENUTUP
A.              Simpulan
1.    Cahaya adalah energy gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia
2.    Konsep cahaya sudah diterangkan dalam kitab suci Al-Qur’an surah An-nur ayat ke 35
3.    Sifat-sifat cahaya antara lain
a.    Merambat lurus
b.    Dapat menembus benda bening
c.    Dapat dipantulkan
d.   Dapat dibiaskan
e.    Dapat diuraikan
B        .  Kritik dan Saran
     Kami  merasa bahwa pada makalah ini banyak sekali kekurangan, oleh karena kurangnya pengetahuan pada saat pembuatan makalah, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun kepada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.







DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Tafsirnya, Kementrian Agama . Jakarta: Ikrar Mandiri abadi, 2010
Kamajaya dkk, Presentasi Fisika. Bandung: Ganeca Exact, 2000
Konsep cahaya, diakses di http://etheses.uin malang.ac.id-Bab_5.pdf pdf
Lakitan  Benyamin, Dasar-Dasar Klimatologi. Jakarta:Raja Grafindo Persada,1994
Murtono, Cahaya dalam Al-Qur’an, diakses di http://digilib.uin suka.ac.id/7882/1/ MURTONO%20KONSEP%20CAHAYA%20DALAM%20ALQURAN%20DAN%20SAINS.pdf
Serietno, sifat-sifat cahaya, diakses di http://serietno.blogspot.co.id/2013/03/ipa-sifat-sifat-cahaya.html  16-03-2016
Suwarno dkk, Serba tahu tentang Sains. (Yogyakarta: Tugo Publisher, 2009)
Walpole, Brenda, Sains Cahaya . Semarang : Mandira Jaya Abadi, 2002



[1] Murtono, Cahaya dalam Al-Qur’an, diakses di http://digilib.uin suka.ac.id/7882/1/ MURTONO%20KONSEP%20CAHAYA%20DALAM%20ALQURAN%20DAN%20SAINS.pdf 16-03-2016 pukul 12:34
[2] Al-Qur’an dan Tafsirnya, Kementrian Agama  (Jakarta: Ikrar Mandiri abadi, 2010)
[3] Benyamin Lakitan, Dasar-Dasar Klimatologi (Jakarta:Raja Grafindo Persada,1994) hal 63
[4] Suwarno dkk, Serba tahu tentang Sains. (Yogyakarta: Tugo Publisher, 2009) hal 61
[5] Konsep cahaya, diakses di http://etheses.uin-malang.ac.id/1459/6/07660055_Bab_5.pdf pdf  16-03-2016 pukul 11:23
[6] Konsep Fisika tentang Cahaya diakses di http://www.gudangmakalah.com/2015/01/contoh Fisika tentang Cahaya 15/03/16 pukul 11:58
[7] Serietno, sifat-sifat cahaya, diakses di http://serietno.blogspot.co.id/2013/03/ipa-sifat-sifat-cahaya.html  16-03-2016 pukul 11:34
[8] Brenda Walpole, Sains Cahaya  (Semarang : Mandira Jaya Abadi, 2002) hal 4
[9] Kamajaya dkk, Presentasi Fisika (Bandung: Ganeca Exact, 2000) hal 90
[10] Konsep Fisika tentang Cahaya, Log Cit…hal 4
[11] Konsep Fisika tentang Cahaya, Log Cit…hal 5